- Blog, Esai & Opini
- 56 Views
Siti Dewi Cantika (Email : sitidewicantika@gmail.com)
Keluarga merupakan ikatan darah yang tidak akan pernah putus, keluarga adalah tempat kita untuk kembali disaat suka maupun duka. Persoalan keluarga bukanlah hanya sebatas kedekatan terhadap satu orang saja namun keluarga adalah tentang sesuatu yang lebih besar dan sangat berharga. Support yang diberikan keluarga akan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang akan melangkah dan berkembang. Dalam kondisi apa pun keluarga merupakan tempat seseorang untuk mengadu. Berbicara mengenai bipolar, bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perubahan yang drastis pada suasana hati. Penderita gangguan ini bisa merasa sangat bahagia kemudian berubah menjadi sangat sedih. Berdasarkan data World Health Organization di tahun 2017, ada sekitar 45 juta orang di seluruh dunia yang menderita gangguan bipolar. Gangguan ini merupakan salah satu penyebab utama cacat dan kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia. (Alodokter, 2021).
Umumnya yang sering diceritakan di media sosial yaitu melalui platform aplikasi Twitter dan YouTube oleh para pasien bipolar mereka terkadang berpikir ingin mengakhiri hidupnya sendiri dikarenakan terlalu banyak pikiran dan masalah yang ia pendam sehingga mempengaruhi sisi kesehatan mental mereka. Sifat tidak keterbukaannya terhadap keluarga pun menjadi faktor yang utama. Terkadang pasien bipolar lebih sering merenungkan masalahnya sendirian dan setalah itu emosi akan timbul secara tidak terkendali hal ini yang menyebabkan banyak dari pasien bipolar sangat enggan untuk turut dalam bersosialisasi karena ia merasa bahwa ia di pandangan masyarakat adalah orang yang tidak normal.
Peran keluarga di situasi ini sangat dibutuhkan karena dengan diberikan dukungan dan ruang untuk bercerita pasien bipolar akan lebih mudah dalam melepaskan beban pikirannya, dari sisi keluarga akan sangat dibutuhkan dalam pemulihan pasien bipolar karena mereka merupakan orang paling dekat dengan pasien tersebut sehingga peluang untuk memberikan support dan ruang dalam bercerita akan sangat terbuka dibandingkan dengan pasien bipolar harus bercerita dengan psikiater.
Sembuh tidaknya seseorang dengan gangguan bipolar bergantung besar pada peran keluarga. Jika peran tersebut tidak terpenuhi, sangat mungkin kondisi bipolar anak semakin sulit dikontrol dan dampaknya akan lebih buruk. Maka dengan pendekatan dari keluarga pasien bipolar yang tadinya sangat tertutup perlahan-lahan akan merasakan dukungan dan kasih sayang yang cukup sehingga hal ini dapat membantu dalam mengurangi dampak dari gangguan bipolar.
Terkadang di beberapa kasus banyak keluarga yang tidak peduli mengenai kesehatan mental dari anggota keluarganya sendiri pun sehingga jika terjadi masalah ini mereka akan menggunakan cara yang tidak manusiawi seperti di pasung dan di telantarkan karena di anggap pengidap bipolar merupakan seseorang yang sudah gila dan aib bagi keluarga. Nyatanya pengidap bipolar sangat membutuhkan peran keluarga di sisinya sebagai penyemangat utama untuk pulih kembali dari kondisinya. Hal sederhana yang dapat dilakukan dalam membantu pemulihan dari kondisi bipolar adalah melakukan aktivitas yang membahagiakan seperti mendengarkan musik, membaca buku atau berinteraksi dengan orang lain untuk sekedar melepaskan stres.
Keluarga harus bisa mengenali tanda-tanda dari pengidap bipolar jika muncul hal ini sebagai bentuk kepedulian bagi pengidap bipolar. Hal yang dilakukan anggota keluarga jika melihat tanda-tanda depresi muncul di pasien bipolar adalah menegakkannya dengan diberikan limpahan kasih sayang sehingga ia tidak akan merasa sendirian. Langkah berikutnya adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang gangguan jiwa bipolar. Jika tidak mendapatkan cukup informasi di media massa, sangat disarankan konsultasi ke dokter. Tujuannya agar keluarga/pasangan bisa mengenali perubahan-perubahan di luar kondisi sewajarnya.
Dari hal ini dapat disimpulkan mengapa pasien bipolar sangat memerlukan peran keluarga karena dengan adanya dukungan dan kasih sayang dari orang-orang paling terdekat maka risiko buruk dari gangguan bipolar akan perlahan-lahan pulih sehingga keinginan untuk mengakhiri hidupnya akan hilang dalam pikirannya. Mencoba untuk bersosialisasi bagi pengidap bipolar merupakan suatu langkah awal untuk kembali pulih. Kedekatan terhadap keluarga perlahan-lahan akan memberikan dampak positif bagi pasien bipolar untuk mulai perlahan-lahan untuk terbuka mengenai permasalahan dan pikiran-pikiran yang dahulu selalu di pendam sendiri.
- Blog, Esai & Opini
- 42 Views
Oleh: Safira Afdhila Rahmanesa (rahmanesasafira@gmail.com)
Kleptomania ialah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan serius yang diakibatkan oleh adanya perubahan komposisi kimia di dalam otak, yang mengakibatkan gangguan pada kontrol impuls dan menghasilkan dorongan tak tertahankan untuk mencuri. Kelainan ini nyatanya bukan merupakan kondisi yang dibawa sejak lahir atau keturunan, namun tindakan ini muncul secara spontan dan tidak direncanakan, kemudian dilakukan karena adanya kesempatan. Dan yang paling parah adalah biasanya pengidap penyakit ini secara tidak sadar melakukan hal tersebut. Pada umum nya barang yang diambil adalah barang yang tidak ia dibutuhkan, namun di beberapa kasus juga menyebutkan pengidap kleptomania tidak segan-segan mengambil barang berharga seperti uang, alat elektronik dan sebagainya.
Penurunan kadar serotonin pada otak yang dibarengi dengan ketidakseimbangan sistem opioid adalah salah satu faktor penyakit ini timbul, hingga menyebabkan gangguan pada pelepasan Dopamin yang mengakibatkan rasa senang dan ketagihan untuk melakukan hal tersebut berulang kali. Jika tidak segera diobati, kelainan ini dapat menyebabkan masalah emosional yang lebih parah lagi.
Namun terlepas dari itu semua, Kleptomania adalah kelainan dan gangguan pada kondisi mental, bukan cacat karakter. Seperti yang banyak sekali kita jumpai pada Generasi Z saat ini, Generasi yang dimana mental health nya hanya setipis tisu yang dibagi 7 seperti yang banyak Netizen ucapkan di media sosial. Ya, jika membahas mengenai karakter dan perilaku Gen z ini, akan banyak sekali hal-hal unik yang kita jumpai setiap harinya. Ada beberapa versi yang mengatakan bahwa mereka yang disebut Gen Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga tahun 2012, dan ada pula yang mengatakan kisaran tahun 1998 hingga 2010. Anak-anak yang lahir pada masa ini adalah mereka yang lahir pada masa reformasi kemudian tumbuh kembang nya beriringan dengan perkembangan dan kemajuan zaman, terutama dalam bidang teknologi seperti Revolusi 5.0 saat ini.
Generasi Z mendominasi penduduk di Negara kita, Indonesia tercinta. Mereka adalah yang menggaungkan dan menjunjung tinggi toleransi, pluralisme dan keadilan. Karena bagi mereka, semua orang adalah sama dan berhak diperlakukan dengan adil. Generasi Z juga adalah agent of change untuk perubahan dan kemajuan zaman ke depan nya, karna mereka terlahir dengan banyak sekali kemudahan yang ada, yang menjadikan mereka Skillfull dan Powerfull yang mampu menjadi secercah harapan bagi kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Ada banyak sekali karakter positif yang patut di apresiasi dari Generasi yang juga biasa disebut iGeneration ini, salah satu nya adalah Melek Teknologi. Tak heran, selain memang karna Generasi Z ini muncul dan bertumbuh di tengah pesat nya kemajuan teknologi, mereka juga mampu mengendalikan diri dan keluar dari keterpurukan pendidikan beberapa tahun silam saat Covid-19 melanda. Tanpa di duga, generasi ini mampu secara otodidak dan mandiri menggunakan atau mengoperasionalkan gadget atau alat elektronik yang mereka miliki untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar online saat itu. Dengan dipenuhi ambisi dan semangat mempelajari IT saat itu, tanpa kita sadari banyak terlahir konten konten kreator muda yang berkompeten hingga saat ini.
Namun sayang nya, di beberapa bagian kehidupan Gen Z sebagai anak muda yang potensial, mereka rawan sekali mengalami depresi dan gangguan kesehatan mental. Berbanding terbalik dengan segudang keahlian yang mereka miliki, rupanya ada diantara mereka yang menjadi golongan orang-orang yang hidupnya dipenuhi tekanan, gengsi dan haus pengakuan. Kleptomania adalah satu dari beberapa hal yang kerap kali terjadi pada generasi ini. Berawal karna sebuah gengsi untuk memenuhi gaya hidup yang harus menyesuaikan kemajuan teknologi, tak jarang anak-anak muda memaksa orang tua untuk membelikan mereka gadget yang terlampau mahal misalnya, atau meminta kendaraan Sports yang harganya di luar kemampuan finansial mereka. Namun ketika permintaan ini tidak dituruti, mereka tak segan-segan melakukan berbagai cara agar keinginan nya dapat terpenuhi.
Perilaku buruk ini mendorong mereka menjadi seorang yang konsumtif namun berbahaya untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar. Pasalnya, selain berdampak negatif bagi pelaku, hal ini juga merugikan pihak lain yang menjadi korban perilaku kleptomania. Umumnya kelainan ini menjangkit anak remaja yang salah dalam memilih pergaulan, kemudian menyebabkan gengsi atau minder dengan perbedaan sosial yang ada sehingga mendorong keinginan untuk memiliki sesuatu hal atau benda yang sama dengan teman sebayanya agar mendapat pengakuan dari orang sekitar.
Mudah depresi, tidak percaya diri, gengsi disertai gaya hidup yang tinggi, dan berbagai macam penyakit mental lain nya adalah kelemahan tersendiri bagi setiap orang, tak terkecuali mereka yang disebut Generasi Z ini. Kerasnya tuntutan hidup di era modern ini mengharuskan mereka menjadi sosok yang mampu beradaptasi dan mengadopsi setiap kemajuan yang ada. Belum lagi tuntutan dari berbagai pihak yang memberi dampak tidak baik bagi kesehatan psikis mereka, menjadikan Gen Z terkesan lembek dan tidak percaya diri untuk menghadapi kenyataan. Maka wajar saja jika sebutan Generasi Strawberry kian melekat dan menjadi hal yang biasa saja ketika diperbincangkan.
Kleptomania ialah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan serius yang diakibatkan oleh adanya perubahan komposisi kimia di dalam otak, yang mengakibatkan gangguan pada kontrol impuls dan menghasilkan dorongan tak tertahankan untuk mencuri. Kelainan ini nyatanya bukan merupakan kondisi yang dibawa sejak lahir atau keturunan, namun tindakan ini muncul secara spontan dan tidak direncanakan, kemudian dilakukan karena adanya kesempatan.
Meskipun pada kenyataan nya Kleptomania memang banyak terjadi saat ini, kita tidak perlu terlalu pesimis bahwa hal tersebut tidak bisa diminimalisir dan dihilangkan. Dengan adanya kelainan Kleptomania ini, maka dibutuhkan berbagai penguatan penguatan di semua lini kehidupan, kesehatan mental, peningkatan jiwa religiositas oleh masing-masing pribadi dan tentunya penegakan hukum akan dapat mengurangi Kleptomania ini dan kerusakan generasi secara umum dengan maximal.
- Blog, Demography, Esai & Opini
- 30 Views
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi suatu negara. IPM mengukur tingkat kemajuan suatu negara dalam berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kesehatan, pendidikan, dan standar hidup. IPM dikembangkan oleh PBB pada tahun 1990 dengan tujuan untuk menggantikan Indeks Pembangunan Sosial (IPS) yang telah digunakan sejak tahun 1970-an. IPM mencakup tiga dimensi utama yang terdiri dari:
- Kesehatan: yang diukur berdasarkan tingkat harapan hidup pada usia 15 tahun.
- Pendidikan: yang diukur berdasarkan tingkat harapan hidup pada usia 15 tahun dan tingkat pendidikan formal.
- Standar hidup: yang diukur berdasarkan pendapatan per kapita dalam dolar Amerika.
Setiap negara memiliki skor IPM yang unik, dengan skor antara 0 hingga 1. Skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kemajuan yang lebih tinggi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Skor yang lebih rendah menunjukkan tingkat kemajuan yang lebih rendah. IPM sering digunakan sebagai indikator tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi suatu negara dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, IPM juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menentukan kebijakan pembangunan yang sesuai untuk suatu negara.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan prioritas pembangunan yang akan difokuskan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) suatu daerah. APBD merupakan dokumen yang menjelaskan rencana pendapatan dan pengeluaran suatu daerah dalam satu tahun anggaran. Dengan menggunakan skor IPM sebagai acuan, pemerintah daerah dapat menentukan prioritas pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. Misalnya, jika skor IPM suatu daerah rendah dalam aspek kesehatan, maka pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk pembangunan fasilitas kesehatan di daerah tersebut. Selain itu, skor IPM juga dapat digunakan sebagai indikator dalam mengevaluasi keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Dengan membandingkan skor IPM sebelum dan sesudah dilakukan pembangunan, pemerintah daerah dapat mengetahui apakah pembangunan yang telah dilakukan telah berhasil meningkatkan tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.
Untuk mengetahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi, Anda dapat mengunjungi situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia atau mencari informasi di sumber lain yang terpercaya. Sebagai informasi tambahan, di Indonesia, IPM disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan dikeluarkan setiap tahun. BPS menggunakan data yang terkumpul dari berbagai sumber, seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Penduduk dan Rumah Tangga (SPRT). Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk menghitung skor IPM setiap provinsi di Indonesia. Setiap provinsi di Indonesia memiliki skor IPM yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat kemajuan yang telah dicapai dalam berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kesehatan, pendidikan, dan standar hidup. Skor IPM yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kemajuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lain. Skor IPM yang lebih rendah menunjukkan tingkat kemajuan yang lebih rendah.
PERAN KELUARGA DALAM PROSES PEMULIHAN PASIEN BIPOLAR
Siti Dewi Cantika (Email : sitidewicantika@gmail.com) Keluarga merupakan ikatan darah yang tidak akan pernah putus, keluarga adalah tempat kita untuk kembali disaat suka maupun duka.
DARI GENGSI BERUJUNG KLEPTOMANIA: Menyikapi Perilaku dan Isu Mental Health pada Generasi Z
INDEKS PEMBAGUNAN MANUSIA
KRINOK WARISAN BUDAYA DI DUSUN RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO JAMBI
PERAN KELUARGA DALAM PROSES PEMULIHAN PASIEN BIPOLAR
Siti Dewi Cantika (Email : sitidewicantika@gmail.com) Keluarga merupakan ikatan darah yang tidak akan pernah putus, keluarga adalah tempat kita untuk kembali disaat suka maupun duka. Persoalan keluarga bukanlah hanya sebatas kedekatan terhadap satu orang saja namun keluarga adalah tentang sesuatu yang lebih besar dan sangat
DARI GENGSI BERUJUNG KLEPTOMANIA: Menyikapi Perilaku dan Isu Mental Health pada Generasi Z
Oleh: Safira Afdhila Rahmanesa (rahmanesasafira@gmail.com) Kleptomania ialah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan serius yang diakibatkan oleh adanya perubahan komposisi kimia di dalam otak, yang
INDEKS PEMBAGUNAN MANUSIA
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi suatu negara. IPM mengukur tingkat kemajuan suatu negara dalam berbagai
KRINOK WARISAN BUDAYA DI DUSUN RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO JAMBI
By. Bella Arisha Krinok adalah seni khas vokal tradisi yang berasal dari Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Muara Bungo. Seniman krinok mengatakan krinok merupakan salah
Rata-Rata Lama Sekolah di Jambi
PENGARUH LAGU BILLIE ELLISH BAGI KESEHATAN MENTAL
Dampak Game Online Terhadap Minat Belajar Bagi Generasi Milenial
Pembelajaran Efektif terhadap Minat Belajar Pemrograman (Codingan)
Bergabung bersama Kami
Sudahkah kamu memikirkan jurusan apa yang ingin kamu ambil di perguruan tinggi?